Khazanah Keilmuan Ulama Nusantara
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Apa yang tidak dimiliki oleh Umat Islam di Indonesia? Bagaimana berbisnis? Penyebar Islam di Indonesia adalah pebisnis. Beberapa Wali Sanga pun seorang pebisnis seperti Sunan Giri. Bagaimana mengelola kekuasaan atau Islam Politik? Sudah ada contoh Kesultanan Pasai, Cirebon, Demak dan Mataram. Sunan Kudus dan Sunan Gunung Jati pun seorang pakar tata negara.
Bagaimana menjadikan Islam sebagai sebuah budaya yang mengakar di masyarakat? Para Walisanga seperti Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga sudah mencontohkannya. Bagaimana soal teknologi? Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Kalijaga membangun teknologi pertanian dalam dakwahnya.
Khasanah keilmuan, amal dan pembangunan peradaban Islam di Indonesia sudah dicontohkan oleh para Ulama. Prof Dr Ayumardi Azra dalam bukunya pengaruh jaringan ulama Mekah terhadap Nusantara dan Adhi Maftuhin dalam bukunya Sanad Ulama Nusantara mencoba mengkoneksikan keilmuan ulama di Nusantara dengan para ulama dunia.
Bila kita berhasil menghubungkan pemikiran ulama Nusantara dengan ulama dunia. Kitab-kitab yang dikaji dan ditulis oleh ulama Nusantara dengan kitab-kitab ulama dunia saat itu, maka bisa memahami bagaimana keislaman yang ada di Nusantara. Bisa memahami bagaimana basis keilmuan yang disebarkan sehingga mempengaruhi tradisi, budaya dan akhlak muslimin di Nusantara.
Bila membaca literatur sejarah, maka akan terbaca apa yang terjadi di dunia dengan apa yang terjadi di Nusantara. Bagaimana pengaruh kalahnya Tentara Salib dan Mongol terhadap Nusantara? Bagaimana pengaruhnya kemenangan Al Fatih terhadap Nusantara? Bagaimana pengaruh hukuman terhadap Al-Hallaj? Bagaimana pengaruhnya terbentuk beragam Tarekat terhadap perjuangan kemerdekaan di Nusantara?
KH Bahtiar Natsir pernah mengatakan bahwa Islam di Indonesia berbasis budaya bukan politik. Oleh karena itu tidak terpengaruh oleh riuh-rendahnya politik kekuasaan. Tidak terpengaruh oleh pergantian kekuasaan. Islam di Indonesia telah menjadi budaya yang mengakar karena sudah menjadi tradisi keseharian.
Kajian ini diperlukan agar memahami bagaimana budaya yang dibentuk dengan basis keilmuan yang menjadi pondasinya. Ulama Nusantara yang dulunya menetap di Nusantara, Mekah, Mesir dan berkelana ke berbagai belahan dunia tentu membangun masyarakat dengan basis keilmuan yang shahih.
0 komentar: