Ketakjuban pada Alam, Sentuhan Iman
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Imam Al-Ghazali menulis kitab tentang berbagai keajaiban hewan dan tumbuhan. Bisakah kita menyaksikannya juga?
Imam Al-Ghazali menulis kitab tentang keajaiban tubuh manusia. Bisakah kita menyaksikan keajaiban diri sendiri?
Bila tak bisa menyaksikan keajaiban alam dan diri yang kasat mata. Bagaimana bisa menyaksikan kemahabesaran Allah?
Menyaksikan keajaiban alam, membangun akal dan jiwa. Akal membangun ilmu. Jiwa melahirkan akhlak.
Bersekolah dari SD hingga perguruan tinggi. Mengapa tak menyaksikan keajaiban dan ketakjuban pada alam? Ini sebab kemandekan ilmu.
Setiap detik melihat, mendengar, bersentuhan dan merasakan alam. Mengapa tak bisa menyaksikan keluarbiasaannya? Ini penyebab teknologi mandek.
Newton menyaksikan apel jatuh. Archimedes menyaksikan air ke luar dari bak, menjadi ilmuwan berpengaruh di dunia.
Ibnu Khaldun menyaksikan beragam peristiwa. Dia menjadi bapak ilmu sosial dunia. Bukankah yang mereka lihat sama dengan yang kita lihat pula?
Imam Al-Ghazali dengan kepekaan terhadap alam membuatnya jadi bapak ilmu jiwa. Temukan ketakjuban pada setiap pandangan dan pendengaran
Bisakah dalam setiap pandangan dan pendengaran, kita sedang menyaksikan jejak kekuasaan dan ilmu-Nya Allah?
Bila sudah menemukan ketakjuban. Maka Alamlah yang akan berbicara langsung kepada kita tentang ilmu, teknologi dan kekayaannya dengan ijin Allah.
Mengapa alam bungkam? Menutup diri? Tak membongkar ilmu, teknologi dan kekayaannya? Karena penentangan manusia pada Allah.
Kemaksiatanlah penyebab tertundanya kemakmuran di alam semesta ini.
0 komentar: