Kesimpulan Tragedi Hidup
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Yang cerdas selalu menyimpulkan sesuatu dengan sangat sederhana namun mendasar. Semua perjalanan kehidupan disimpulkan dengan sangat sederhana. Tak perlu memeras laut ilmu dan pengalaman untuk menyederhanakan kehidupan. Cukup membaca dan sedekit perenungan.
Ada keresahan di hati Rasulullah saw. Penentangan dan pendustaan terus datang bergelombang. Dalam kondisi ini, Allah menghiburnya dengan kisah-kisah para Nabi dan Rasul sebelumnya. Isra Miraj merupakan pertemuan kolosal seluruh Nabi dan Rasul di Baitul Maqdis Palestina. Rasulullah saw dijadikan imam shalat shalat berjamaah.
Dalam surat Asyuara, saat Rasulullah saw sedih, Allah menceritakan liku-liku yang dialami oleh para ululazmi. Kisah pertama yang diceritakan adalah Nabi Musa dengan penentangnya Fir'aun. Lalu Nabi Ibrahim dengan penentangnya Namrudz. Nabi Nuh dengan para pembesar kaumnya yang menentang. Setiap Nabi memiliki penantang yang kuat dan hebat. Seperti itulah liku-liku kehidupan ini.
Ada yang unik dari kisah-kisah tersebut. Setelah sebuah kisah dipaparkan hingga tuntas, diantara satu kisah Nabi dengan Nabi lainnya ada jeda berupa kalimat. Kalimat bebasnya, "Sesungguhnya Tuhanmu Mahaperkasa dan Penyayang." Mengapa diselipkan kalimat ini?
Allah Mahaperkasa tak ada yang bisa melemahkannya. Semua peristiwa tak bisa ditolak dan dihindari. Semua perjalanan manusia sudah ada garisnya. Maka terimalah dengan penuh ketundukan, kepasrahan dan keridhaaan. Seperti Nabi Yunus yang terkubur di perut ikan Paus di lautan yang terdalam. Seperti Nabi Yusuf yang diceburkan di sumur yang kering.
Allah juga Mahaperkasa untuk menolong hamba-Nya. Nabi Ibrahim ditolong sehingga api tak bisa membakarnya. Nabi Nuh ditolong dengan perahu. Nabi Musa ditolong Allah dengan perantara sebuah tongkat. Dalam lindungan dan pertolongan keperkasaan-Nya, tak ada sesuatu pun yang bisa mencelakakannya. Tak ada yang bisa menimpakan musibah padanya.
Maha Penyayang memiliki makna hanya mukmin yang disayangi Allah. Hanya mukmin yang dikeluarkan dari kegelapan kepada cahaya. Lindungan keperkasaan Allah untuk menolong hamba-Nya yang ridha dan tunduk kepada-Nya. Hanya satu kalimat menyimpulkan tragedi kehidupan ini. Inilah hukum kehidupan yang tak pernah berubah maka yakinilah. "Sesungguhnya Tuhanmu Mahaperkasa dan Penyayang"
0 komentar: