Kehalalan, Pondasi Kemudahan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Berbisnislah dengan cara yang halal. Maka perjalanan bisnis akan mudah. Yang dijual, perjanjiannya, kerjasama, tata kelolanya, sumber pendanaannya harus halal. Jangan berkhianat atau menghianati. Mengapa harus halal? Ini berkaitan dengan strategi, target dan pertumbuhan pencapaian bisnis.
Sejumlah Sahabat mengajukan permohonan kepada Rasulullah saw tentang harapan dan keinginannya. Namun ada permintaan yang aneh dari Saad Bin Abi Waqqas, apa itu? Agar terkabulkan seluruh doanya. Rasulullah saw mengaminkan permintaannya dengan syarat makanan dan minuman yang diusahakan harus halal. Inilah syarat utama terkabulnya doa.
Waktu mustajab tak ada artinya. Doa-doa mustajab tidak ada artinya. Tawasul tak ada artinya bila yang diusahakan mengandung unsur haram dan syubhat. Inilah penyebab setiap orang bila mengalami kesulitan mendatangi Saad Bin Abi Waqqas untuk minta didoakan. Inilah penyebab pasukan Saad Bin Abi Waqqas tidak pernah terkalahkan dalam setiap pertempuran. Semua persoalan tuntas hanya dengan doa saja. Sangat sederhana hidup ini!
Mendapatkan yang halal. Mengusahakan yang halal cukup sulit. Namun bila balasannya doa yang mustajab bukankah menjadi lebih sangat mudah? Bila balasannya kejernihan hati yang menjadi sumber ilham, hidayah, ilmu dan kecerdasan, bukankah hidup menjadi lebih sangat mudah? Coba telusuri kesulitan hidup, salah satunya keharaman dan kesyubhatan sumber penghasilan dan proses bisnis yang digeluti.
Bisa jadi target-target bisnis tak tercapai. Bisa jadi target-target hidup tak tercapai karena tubuh, tulang, darah, sel, pikiran dan perasaan diselimuti dan diisi dengan yang haram dan syubhat. Keharaman dan syubhat adalah dinding pembatas dan penghalang dengan rezeki dan keberkahan. Bila semua berasal dari yang halal, hidup akan semudah memanjatkan doa seperti Saad Bin Abi Waqqas menjalani kehidupannya.
Adakah panah Saad Bin Abi Waqqas yang meleset dari sasaran? Saat Rasulullah saw dikepung dan terdesak di perang Uhud, panah-panah Saad Bin Abi Waqqas tak pernah meleset walaupun persediaan anak panahnya sangat sedikit. Ini yang membuat kafir Quraisy gentar menghadapinya.
Ketepatan pencapaian seluruh target kehidupan dimulai dari kehalalan proses kehidupan yang digeluti. Tanpa kehalalan semua hanya keberhasilan sesaat yang melenakan kemudian akan dihancurkan oleh Allah. Bangunlah kehidupan dengan kehalalan itulah pondasi kokoh yang tak dapat dihancurkan.
0 komentar: