Karya Besar Lahir dari Ketersembunyian
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Bersembunyi dalam kerahasiaan. Menyukai amal yang penuh rahasia. Namun itu pun tidak cukup, mereka menyembunyikan kerahasiaan tersebut. Seperti akar yang terus bersembunyi. Seperti organ tubuh yang terus bekerja walaupun tidak tampak. Seperti mikroba tubuh yang berjumlah puluh trilyun yang tak pernah terdeteksi. Di semesta ini yang tanpa amatlah sedikit. Yang tak tampak, tak terhingga.
Keberhasilan Shalahuddin Al Ayubi dalam perang Salib disebabkan orang-orang yang tak tampil ke permukaan. Seluruh gerakan tentara salib seperti matahari yang terang benderang. Terlacak, terlihat dan termonitor sangat jelas. Telik sandi, agen rahasia, itulah kuncinya. Keberhasilan strategi perang bukan oleh panglimanya, tetapi oleh beberapa ulama yang mendampinginya yang tak muncul dipermukaan tetapi hasilnya nyata.
Keberhasilan Muhammad Al Fatih disebabkan orang-orang yang tak tampil dipermukaan. Membangun teknologi perang, menentukan waktu penyerangan, dan pembangkit moralitas pasukan, dilakukan oleh mereka yang hampir tak terlacak oleh sejarah. Mereka Lebih memilih bersembunyi dalam kerahasiaan. Mereka bersembunyi dibalik-balik ruang dan kemah. Dibalik kesuksesan orang besar, ada orang bersembunyi dalam kerahasiaannya. Karena mereka mengharapkan keridhaaan Allah saja.
Abdullah Ibnu Mubarak, selepas Isya, bersegera ke peperaduannya. Pura-pura tidur. Bila murid dan seluruh sahabatnya tertidur pulas, dia mengendap-endap agar tak seorang pun terbangun. Lalu sebelum subuh, dia pun pura-pura tidur lagi agar tak seorangpun mengetahui bahwa dia berqiyamulail. Namun ada sahabatnya yang pura-pura tidur pula untuk mengamatinya.
Imam Syafii singgah di rumah muridnya imam Ahmad. Anaknya imam Ahmad mengintip semalaman apa yang dilakukan oleh imam Syafii. Tak terlacak aktifitas imam Syafii. Setelah ditanya, ternyata imam Syafii sudah menuntaskan beberapa tulisan kitabnya di malam itu.
Seorang ulama salaf setiap hari berpuasa, kecuali di hari yang diharamkan berpuasa. Namun keluarganya tak satu pun mengetahui bahwa dia berpuasa. Pagi hari, dari rumah membawa sarapan pagi. Ternyata makanan tersebut dibagikan ke fakir miskin. Pulangnya, bada magrib, dia makan bersama keluarganya. Setelah wafat, barulah keluarganya tahu bahwa dia selalu berpuasa.
Ali bin Husein, cicit Rasulullah saw, yang lebih dikenal sebagai Zainal Abidin. Bersedekah setiap malam tanpa diketahui oleh siapapun. Kecuali setelah wafat. Seorang ulama, setiap hari bersedekah kepada pelacur agar pelacur tak melacurkan dirinya. Setiap malam membeli minuman keras, agar orang yang terbiasa mabuk tak bisa membeli. Semua orang menyebutnya ahli maksiat. Rahasia kesufiaannya terbongkar oleh khalifah Salim Turki Utsmani yang melihat mayat dipinggir jalan. Setelah mayat tersebut dibawa ke rumahnya. Terbongkarlah cara sufi tadi menegakkan Amar makruf nahi munkar. Akhirnya Khalifah dan seluruh ulama di Turki menshalatkan jenazahnya.
Bersembunyi dalam kerahasiaan. Menarik diri dari perbincangan publik. Seperti Ali bin Husein, cicit Rasulullah saw, yang duduk di tengah jamaah yang pengajiannya di isi oleh mantan budak. Bukankah ilmu Ali bin Husein lebih luas? "Kebaikan itu harus didatangi." Begitulah jawabannya.
0 komentar: