Jaringan Ulama, Awal NKRI
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Di era Hindu dan Budha, Nusantara disatukan dengan penguasaan wilayah. Sriwijaya dan Majapahit memperluas wilayah dengan cara ini.
Di saat bersamaan pedagang muslim berdagang dari satu kota ke kota lain sambil membangun perkampungan diberbagai kota pelabuhan dan perdagangan.
Dengan perdagangan, muslimin memiliki jalur koneksi informal yang kuat. Lalu koneksi pernikahan. Maka terbentuklah koneksi kebudayaan.
Aceh merupakan jalur perdagangan internasional. Abad 7 pedagang Arab mendominasi jalur ini. Saat Islam didakwakan, Aceh jadi pusat dakwah Nusantara.
Kesempurnaan Islam bila berhaji. Seorang pangeran Padjadjaran masuk Islam pergi Haji. Dipanggillah dia, Haji Purwa.
Mekah pusat berkumpulnya manusia dari seluruh belahan dunia. Jaringan muslim Nusantara pun terbentuk dari ibadah haji.
Muslim Nusantara bila pergi haji selalu singgah di Aceh, Srilanka dan terakhir di Mekah. Tiga titik inilah pusat pertemuan muslim dari pelosok Nusantara.
Di Aceh dan Mekah, muslimin Nusantara bertemu, bertatap muka, berkomunikasi dan berinteraksi sebagai muslim, pedagang dan penuntut ilmu. Mereka duduk bareng dihadapan Ulama.
Saat Walisongo diutus oleh Khalifah Turki Utsmani, Sultan Muhammad 1, ada yang mampir ke Aceh baru ke Jawa.
Saat generasi walisongo ke dua hadir, mereka belajar ke Aceh. Lalu kembali ke Jawa. Ini jaringan kuat Aceh-Jawa.
Sunan Giri setelah dari Aceh membangun pesantren yang muridnya dari seluruh pelosok Nusantara. Inilah koneksi keilmuan Jawa dengan pulau di Nusantara.
Koneksi keilmuan Sumatera dan Sulawesi terbentuk saat 3 ulama besar Dato ri Taro, ri Bandang dan Patimang dari Sumatera ke Sulawesi untuk berdakwah.
Koneksi keilmuan Sulawesi dengan Nusa Tenggara terbentuk saat Dato ri Bandang berdakwah ke Nusa Tenggara.
Koneksi keilmuan Sulawesi-Jawa-Sumatera-Mekah saat Syekh Yusuf Al Makasari belajar dan mengajar di keempat tempat tersebut.
Jawa melalui Sunan Giri menciptakan koneksi keilmuan Jawa dan seluruh pelosok pulau Nusantara. Ulama tertentu memiliki koneksi khusus antar pulau pula.
Koneksi keilmuan kelak menjadi koneksi antar kesultanan seperti Kesultanan Aceh dan Banten. Juga perjuangan.
Saat Portugis menguasai Malaka, Demak dibawah Pati Unus mencoba membebaskannya. Trunojoyo dibantu Karaeng Galeson melawan Belanda.
Bibit kerjasama dan persatuan Nusantara melawan penjajahan sudah mulai terbentuk. Inilah sebenarnya awal dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Generasi berikutnya seperti Syarikat Dagang, NU, Muhammadiyah dan HOS Cokroaminoto hingga perang kemerdekaan hanya tinggal meneruskan saja.
0 komentar: