Jangan Terjebak dalam Pemutarbalikan Sejarah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Adakah penulisan sejarah yang jujur? Sejarah telah menjadi konflik kepentingan untuk legitimasi keagungan hingga kekuasaan. Sejarah sering menjadi alat penyingkiran peran dan suku bangsa tertentu. Sejarah juga menjadi politik identitas tertentu.
Penyakit Yahudi itu memutarbalikkan sejarah dan fakta. Sejarah diputar balikkan untuk mendominasi dan legalitas kekejiannya. Mengapa legal menjajah Palestina? Karena tanah yang dijanjikan tuhan dakam kitab sucinya. Mengapa berhak merobohkan Baitul Maqdis? Karena harta karun Nabi Sulaiman berada di bawahnya. Itulah klaim-klaim sejarah yang dibuatnya.
Kisah Nabi Ibrahim diselewengkan bahwa dia seorang Yahudi. Padahal Nabi Ibrahim seorang yang hanif dan muslim yang selalu berserah diri kepada Allah. Sejarah Nabi Sulaiman diselewengkan bahwa dia murtad dari Islam. Di hari tuanya, Nabi Sulaiman dimanipulasi menyembah berhala karena menuruti kehendak 700 istrinya dan 300 gundiknya.
Kerajaan Nabi Sulaiman besar karena dukungan kekuatan sihir. Kisah Harut Marut adalah malaikat yang mengajarkan sihir. Malaikat itu anak perempuannya Allah. Malaikat Jibril dimusuhi karena membawa berita hancurnya Baitul Maqdis.
Banyak kisah penyelewengan Nabi yang direkayasa Bani Israel untuk melegalkan pembunuhan terhadap Nabi dan Rasul yang diutus kepada-Nya. Saat Rasulullah saw tiba di Madinah pun, mereka mengakui Muhammad saw memiliki sifat kerasulan tetapi bukan Muhammad saw yang dimaksud. Masih ada orang lain yang ditunggu-tunggu sebagai Rasul.
Kisah Israiliyat banyak menyebar. Kisah ini tak boleh dijadikan referensi pembenaran. Tetapi tak boleh juga menyalahkan. Semuanya hanya sebatas khazanah pengetahuan saja. Inilah penghargaan Islam terhadap umat terdahulu.
Surat Al-Baqarah cukup banyak memaparkan sejarah yang diselewengkan. Dalam surat ini Allah mengoreksinya. Oleh karena itulah, Buya Hamka menyarankan bila menyajikan sejarah umat terdahulu ambil saja dari Al-Qur'an. Karena Allah Maha Mengetahui segala hal yang terjadi.
Pemutarbalikan sejarah tidak saja dilakukan di era Bani Israel untuk menunjukkan supermasi bangsa Israel di dunia, tetapi juga telah menyebar disetiap catatan sejarah setiap bangsa.
0 komentar: