Dari Geladak Kapal Nabi Nuh
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Air mulai memancar dari seluruh permukaan bumi. Allah memerintahkan hewan yang berpasangan, mereka yang beriman baik dari keluarga Nabi Nuh dan bukan untuk segera masuk ke kapal sambil menyebut nama Allah saat berlayar maupun berlabuhnya.
Peradaban manusia pertama dari Nabi Adam telah hancur. Sekarang memasuki peradaban kedua dari keturunan Nabi Nuh dan mereka yang beriman. Usia peradaban Nabi Adam selama 10 kurun. Satu kurun 1.000 tahun. Jadi rentang peradaban Nabi Adam hingga Nabi Nuh selama 10.000 tahun. Begitulah pendapat Ibnu Abbas.
Yang berada di kapal Nabi Nuh, itulah nenek moyang seluruh manusia dan hewan yang ada di seluruh belahan bumi saat ini. Nenek moyang manusia yang saat ini menempati berbagai daratan benua, negara dan suku bangsa, pernah kumpul bersama di geladak kapal Nabi Nuh.
Nenek moyangnya mukmin dan bertauhid, pembela kebenaran dan dakwah kepada Allah. Mereka yang selalu berdzikir selama mengarungi terjangan badai terbesar dunia dan saat berlabuh. Selalu beristighfar dan sabar dalam mengarungi lautan kehidupan. Ini amanah karakter yang harus terus terjaga.
Nenek moyangnya pernah bersama dalam satu kapal, mengapa ada permusuhan, pertikaian, eksploitasi dan kezaliman antar manusia? Bila pernah bersama dengan hewan, mengapa menzalimi hewan? Kebersamaan harus tetap terjaga. Ini amanah ikatan hati dan saling menopang antar umat manusia dan hewan.
Agama asal nenek moyang manusia saat ini adalah yang diserukan oleh Nabi Nuh, yaitu Islam. Menundukkan diri kepada Allah dengan taat dan beribadah.
Bila ada pertikaian, ingatlah bahwa nenek moyangnya pernah duduk bersama di geladak kapal Nabi Nuh. Pernah merasakan perjuangan bersama, makan, tidur, berbicara dan merasakan suasana hidup bersama. Kisah Nabi Nuh mengeratkan ikatan hati manusia di jagat raya.
0 komentar: