Hasil Akhir Kezaliman
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Menyesali diri dan akhirnya terkalahkan. Itulah takdir yang digambarkan oleh Allah bagi musyrikin Quraisy, Munafikin dan Yahudi yang berrencana menghancurkan Rasulullah saw di Madinah. Harta yang dikeluarkan. Pasukan yang dikerahkan. Kelelahan dan seluruh kekuatan yang awalnya dianggap berhasil, ternyata berakhir dengan penyesalan dan terkalahkan. Itulah yang diderita Kafirin di perang Uhud.
Menjengkelkan dirinya sendiri. Tak satu pun tujuannya yang tercapai. Itulah yang diraih oleh Musyrikin Quraisy, Munafikin dan Yahudi setelah mereka mengepung Rasulullah saw di pertempuran Khandaq. Padahal Madinah sudah dikepung oleh 10.000 pasukan gabungan dari seluruh kekuatan yang tersembunyi di dalam Madinah dan seluruh suku di jazirah Arab.
Seluruh capaian yang diraih Kafirin seperti gambaran karakteristik dunia dalam Al-Qur'an. Mempesona di awal. Menguning siap dipanen hasilnya. Namun tiba-tiba diserang hama. Seketika itu juga panennya gagal. Mengapa mempesona di awal? Namun gagal di akhir? Itulah tipuan Allah untuk penghancuran total seluruh kekuatannya.
Allah menghancurkannya dengan cara yang tak pernah diduga oleh akal yang paling pintar sekalipun. Andai seluruh cendikiawan terpintar berkumpul. Andai seluruh ilmu dan teknologi diberdayakan totalitas. Maka proses kehancuran dan kegagalannyanya tetap tak bisa diduga oleh semua manusia.
Saat seluruh pemikir dan pembesar Quraisy berkumpul untuk membunuh Rasulullah saw. Saat syetan pun turut andil di Darul Nadwah merancang pembunuhan Rasulullah saw. Semuanya gagal. Padahal mereka hanya tinggal menunggu pagi saja. Di beberapa pertempuran, syetan turut membantu. Di beragam peristiwa lainnya, syetan pun turut serta. Namun takdir kehidupan yang sudah tercatat di Lauhul Mahfudz tak bisa diubah lagi.
Biarkan kekafiran dan kezaliman mencapai puncaknya. Biarkan kekafiran dan kezaliman menggenapkan totalitas kerusakannya. Saat sumber dayanya dicurahkan tak tersisa lagi, disitulah dihancurkan hingga ke akarnya. Agar tidak lagi muncul kerusakan dan kehancuran yang baru.
Fir'aun dihancurkan setelah seluruh pasukan dikerahkan. Fir'aun dihancurkan setelah para penyandang dana, ilmu dan teknologi dikerahkan. Ternyata semuanya dihancurkan dengan sesuatu yang tak terduga. Para pengepung rumah Rasulullah saw dikalahkan hanya dengan rasa ngantuk saja. Menyesali diri, hanya menambah kejengkelan, terkalahkan dan tak satu pun tujuannya tercapai. Itulah takdir para penentang kebenaran.
0 komentar: