Hanya Agama Pembangun Peradaban
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Bila kita merusak tanah, sebenarnya sedang merusak diri sendiri. Tumbuhan menyerap zat yang ada di tanah. Manusia menyerap nutrisi yang ada di tumbuhan. Sayang orientasi manusia hanya soal murah dan penampilan yang kinclong. Sayang perhatian manusia hanya soal mengisi perut dengan harga murah tanpa peduli tentang perusakkan dirinya. Disinilah hawa nafsu berperan.
Hawa nafsu memang merusak segalanya. Bukan sekedar merusak hati dan jiwa. Bukan sekedar merusak akal. Tetapi juga merusak kehidupan dan alam. Ilmu pengetahuan dan teknologi tak bisa meredam dan mengobati hawa nafsu. Ilmu pengetahuan dan teknologi hanya menyentuh sarana dan prasarana hidup agar mudah, cepat dan praktis. Ilmu pengetahuan dan teknologi takkan pernah menjadi solusi kehidupan.
Tanda bahwa Allah memberikan kebaikan pada seorang hamba adalah dipahamkannya agama. Dilapangkan dadanya dengan agama. Jadi yang bisa menuntaskan persoalan manusia adalah agama. Ilmu pengetahuan dan teknologi itu mudah untuk meraihnya. Kekayaan itu mudah untuk diraihnya. Kekuasaan itu mudah diraihnya. Bila hati sudah dilapangkan dengan kepahaman agama semua persoalan hidup akan tuntas.
Setiap umat diutus para Nabi dan Rasul. Mengapa bukan ilmuwan? Mengapa bukan penguasa, raja dan kaisar? Mengapa bukan para pebisnis? Yang bisa mendidik jiwa, hati dan akal hanya agama. Yang bisa membangun mindset, karakter dan prilaku dengan kesadaran dan kerelaan hanya agama. Selain agama, hanya didorong oleh kepentingan dan hawa nafsu.
Coba membongkar semua buku dan referensi soal kesuksesan, kebahagiaan dan keselamatan. Coba bongkar semua buku, referensi dan nasihat soal penderitaan dan keterpurukan. Semua berbicara soal mindset, karakter dan prilaku. Semua berbicara soal budaya. Bagaimana membangun budaya? Dengan menanamkan keyakinan yang kokoh yaitu agama. Semua keyakinan tanpa ditopang iman mudah rapuh karena mengandalkan sumber daya saja.
Komunis telah menyimpang dari prinsip dasarnya. Liberalisme dan kapitalisme telah menyimpang dari prinsip dasarnya. Semua ideologi yang dihasilkan oleh pikiran dan keyakinan manusia akan usang dan ditinggalkan, seperti hakikat manusia yang sangat terbatas pengetahuannya. Seperti karakter manusia yang tidak pernah tahu tentang apa yang akan terjadi sedetik kemudian. Seperti jiwa manusia yang berubah-ubah sesuai kepentingannya.
Mengapa manusia menyepelekan ramuan kehidupan dari Penciptanya sendiri? Mengapa manusia lebih menikmati akalnya sendiri? Mengapa manusia lebih membanggakan hasil pikirannya sendiri? Bangunlah kehidupan ini. Bangunlah peradaban ini berlandaskan nilai-nilai Allah. Mengapa sulit? Padahal hanya tinggal melaksanakannya dan terus digali prinsipnya sesuai zamannya.
0 komentar: