Penguasa Lunasi "Personal Loan" Rakyatnya
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Kisah Pertama
Di era Umar bin Abdul Aziz, rakyat dipenuhi kebutuhan dasar hingga fasilitas hidupnya, bahkan hutang-hutang pribadi rakyatnya pun dilunasi. Inilah kesejahteraan yang sempurna.
Umar bin Abdul Aziz menulis surat kepada para gubernurnya. Dalam surat itu, ia mengatakan hendaknya para gubernur membayarkan utang orang-orang yang dililit hutang.
Para gubernur membalas surat itu, "Kami mendapatkan orang yang berhutang, tetapi mereka memiliki tempat tinggal, pelayan, kuda (kendaraan), dan perabotan rumah."
Umar bin Abdul Aziz membalasnya, "Orang Islam memang harus memiliki tempat tinggal untuk merebahkan diri, pelayan untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya, kuda yang digunakan untuk melawan musuhnya, serta perabot rumah tangga."
Umar bin Abdul Aziz melanjutkan, "Meski demikian ia tetap berutang, maka bayarlah utangnya."
Kisah Kedua
Abdullah Ibnu Mubarak memiliki seorang murid. Dia seorang pemuda. Suatu hari muridnya tidak hadir. Setelah diselidiki ketidakhadirannya, ternyata sedang dipenjara karena memiliki hutang 10.000 dirham.
Abdullah Ibnu Mubarak mencari pemberi hutang untuk melunasi hutang muridnya. Ibnu Mubarak memintanya menjaga rahasia ini hingga wafatnya. Si pemberi hutang lalu membebaskan si pemuda tersebut dari penjara.
Baru keluar dari penjara, sang pemuda langsung bergegas mendatangi gurunya. Setelah bertemu Ibnu Mubarak bertanya, "Hai pemuda, kemana saja kamu ini?"
Sang pemuda menjawab, "Aku telah dipenjara sebab hutangku." Ibnu Mubarak bertanya lagi, "Bagaimana kamu bisa keluar dari penjara?" Sang pemuda berkata, "Seseorang datang dan membayarkan hutangku. Aku tidak tahu siapa orang itu."
Ibnu Mubarak berkata lagi, "Bersyukurlah kepada Allah, Dia telah menolongmu dengan melunaskan semua hutangmu." Setelah Ibnu Mubarak wafat, barulah si pemberi hutang menceritakan pada pemuda tersebut bahwa yang melunasi hutangnya adalah gurunya sendiri.
Kisah Tiga
Abu Yasr, hakim di Samarkand, mendatangi rumah seseorang untuk menagih hutang. Yang ditagih bersembunyi dengan tidak mau keluar dari dalam rumah. Abu Yasr mendengar suara dari dalam rumah.
Abu Yasr berkata, "Keluarlah, aku mendengar suaramu." Saat penghuni rumah keluar, ditanya kembali, "Apa yang membuatmu berbuat seperti ini?" Yang berhutang menjawab, "Kesulitan ekonomi." Abu Yasr berkata, "Demi Allah!" Yang berhutang menjawab, "Demi Allah."
Lalu Abu Yasr berkata, "Pergilah, bagimu apa yang kamu miliki (terbebas hutang). Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa memberikan kelonggaran kepada orang yang kesulitan ekonomi (berhutang) atau menggugurkan hutangnya, maka Allah akan menaunginya di hari Kiamat."
Kisah Empat
Umar bin Abdul Aziz pernah mengirimkan surat kepada seluruh Gubernur. Isinya, "Hendaklah kalian mengadukan kepadaku semua orang buta yang menanggung beban hutang, yang cacat, yang lumpuh sehingga menghalanginya untuk shalat di masjid."
Seluruh gubernur melaporkan data tersebut. Lalu Umar bin Abdul Aziz memerintahkan agar orang buta mendapatkan pendamping atau petunjuk jalan, yang lumpuh mendapatkan pelayan.
Sumber:
Golden Story, Mahmud Musthafa Sa'ad, Al-Kautsar 2013.
0 komentar: