Muhammad bin Maslamah
Paspampres-nya Rasulullah
Muhammad bin Maslamah adalah seorang sahabat dari golongan Kaum Ansar yang mempunyai postur tubuh yang besar jika dibandingkan dengan para sahabat yang lain. Bersifat pendiam dan serius. Dia dipersaudarakan oleh Rasulullah dengan Abu Ubaidah bin al-Jarrah. Muhammad bin Maslamah adalah sahabat Anshar dari suku Aus.
Setiap pemimpin hebat pasti memiliki pasukan penjaga yang istimewa. Nah, begitu pula dengan Rasulullah ï·º, meskipun beliau ï·º gagah perkasa dan kuat, tetap ada sahabat yang bertugas menjadi pasukan pengamanan "presiden" (Paspampres) yang memastikan keselamatan Rasul ï·º di Madinah dan di medan tempur. Kenalkan salah satu yang terbaik: Muhammad bin Maslamah Radhiyallahu Anhu.
Sebenarnya, pasukan keamanan yang menjaga Rasulullah ï·º ada banyak. Kadang dilakukan oleh Ali bin Abi Thalib ketika Rasul kedatangan tamu kenegaraan atau ketika Nabi ï·º sedang tidur di Masjid Nabawi. Kadang juga dijaga oleh Sa'ad bin Abi Waqqash. Namun, dalam banyak peristiwa, Rasul ï·º secara langsung dijaga oleh sahabat hebat bernama Muhammad bin Maslamah, tokoh Anshar yang cerdas dan pemberani.
Siapakah beliau? Namanya sama persis dengan nama Nabi, namun tentu Nabi ï·º terlebih dahulu yang memiliki nama mulia itu. Muhammad bin Maslamah lahir sekitar 31 tahun sebelum hijrahnya Rasul, atau lebih mudahnya: Nabi Muhammad ï·º usianya 22 tahun lebih tua dari sahabat ini. Ia masuk Islam lewat perantara Mushab bin Umair (The First Ambassador of Islam) dan menjadi pembela Mushab ketika berdakwah di Madinah pertama kali.
Imam Adz Dzahabi menggambarkan postur badan sahabat ini dalam kitab Siyar A'lam An Nubala, "tubuhnya tinggi besar, berkulit agak gelap dan rambut beliau tipis." Dari situ saja kita bisa membayangkan sosok ini memang sangat cocok menjadi seorang tentara elit yang menjaga Rasulullah ï·º. Dan hebatnya lagi, Rasul mempersaudarakan Muhammad bin Maslamah dengan sahabat dahsyat dari Muhajirin yang digelari "orang paling amanah di umat ini." Siapa dia? Ya, Abu Ubaidah bin Al Jarrah.
Sejarah mencatat bahwa Muhammad bin Maslamah adalah penjaga tenda Rasul di perang Uhud. Beliau membersamai Nabi ï·º sampai detik-detik paling berbahaya di pertempuran itu. Saat itu Rasulullah ï·º sangat kehausan, dan Muhammad bin Maslamah bertanggungjawab mencarikan air agar Rasul dapat minum dalam kondisi genting itu.
Pada tahun 3 Hijriah, Rasulullah ï·º dan sahabatnya dihadapkan dengan masalah serius. Salah satunya, ada seorang pemimpin Yahudi yang berbuat onar bernama Ka'ab bin Asyraf. Pentolan Yahudi ini merusak nama baik Rasul dengan syair-syair yang mengina dan opini fitnah. Ia juga banyak membocorkan rahasia Madinah ke tokoh-tokoh Musyrikin Quraisy, mengkhianati piagam Madinah yang telah disepakati bersama.
Saat itu Rasulullah ï·º menawarkan pada sahabatnya tentang sebuah misi khusus, "Siapakah di antara kalian yang sanggup memerangi Ka'ab bin Ashraf? Sebab dia telah menyakiti Allah dan Rasul-Nya." Ada beberapa yang menawarkan diri, namun yang paling siap dan tepat untuk misi besar itu adalah Muhammad bin Maslamah. Ia berhasil meringkus dedengkot Yahudi itu dan membunuhnya beberapa waktu kemudian.
Pernah juga pada tahun 6 Hijriah, Rasul ï·º memberi misi khusus kepada Muhammad bin Maslamah untuk memimpin 10 orang sahabat menuju markas musuh di Bani Muawiyah dan Bani Awwal. Qadarullah, musuh mengetahui kehadiran mereka, dan mengirim 100 tentara untuk membunuh 10 sahabat ini. Semua syahid kecuali Muhammad bin Maslamah yang berhasil menyelamatkan diri dengan keadaan penuh luka.
Ketika membebaskan Kota Makkah, Rasulullah ï·º dikawal secara khusus oleh 100 tentara berkuda yang dimimpin oleh Muhammad bin Maslamah. Pasukan pengawal ini sekaligus membawa logistik berupa anak panah, ratusan perisai dan alat tempur lainnya. Muhammad bin Maslamah memastikan Rasul sampai ke Makkah, dan bahkan dia sendiri yang memegang tali kendali unta Rasul ketika sedang thawaf mengelilingi Ka'bah.
Setelah Baginda Nabi ï·º wafat, sahabat hebat ini masih berperan besar dalam dakwah. Beliau menjadi pasukan elit pembebasan wilayah Mesir, pasukan keamanan Khalifah Umar ketika sedang mengontrol pasukan Muslimin di Al Jabiyah, bahkan menjadi orang kepercayaan Umar untuk mengontrol pejabat-pejabat yang diduga tidak amanah.
Semoga kita mampu mengambil inspirasi dari sosok hebat Muhammad bin Maslamah. Yang kekuatannya ia gunakan demi kebaikan Islam dan Umat.
Referensi :
1. Siyar A'lam An Nubala, Imam Adz Dzahabi
2. Asadul Ghabah fi Ma'rifati Ash Shahabah, Ibnu Al Stair
3. Subulul Huda wa Ar Rasyad fi Surati Khairil Ibad, Ash Shalih Asy Suami
4. Shahih Al Bukhari
0 komentar: