Mufti Kerajaan Johor: Misi Penyelamatan Sejarah Nusantara
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Alwi bin Thahir Al-Haddad, penulis terkenal, sejarawan dan ulama Johor. Seorang Jurriyahnya Rasulullah saw. Ia dilahirkan di Bandar Qeidun, Hadramaut, Yaman pada tanggal 14 Syawal 1301 Hijriah atau tanggal 7 Agustus 1884 Masehi.
Alwi bin Thahir Al-Haddad merupakan guru besar para ulama. Mengajar di Jami'at Kheir yang berlokasi di Jakarta. Mengajar di Bogor dan kota-kota lain Pulau Jawa. Pendakwah di negara Malaysia, Arab Saudi, dan negara-negara Afrika Timur yaitu Somalia dan Kenya.
Ia pernah menjabat sebagai Mufti Johor Bahru Beliau menjabat sebagai mufti Kerajaan Johor selama 27 tahun. Ia memulai jabatannya pada tahun 1934 dan mengakhirinya pada tahun 1961.
Buya Hamka dalam bukunya Dari Perbendaharaan Lama mengkisahkan bahwa beliau berminat besar kepada sejarah Nusantara, Indonesia dan Semenanjung Tanah Melayu. Pendapatnya, Islam masuk ke Indonesia di era Utsman bin Affan.
Beliau menunjukkan nomor-nomor sumber buku bacaannya dalam Museum Jakarta untuk menguatkan pendapatnya. Tahun 1956M, dia datang ke Jawa dan mencari buku tersebut di museum, sayang buku yang sudah ada catatan registrasi di museum tersebut sudah tidak ada. Kemana raibnya?
Dalam sejarah Islam, banyak sekali misi ekspedisi sejumlah Sahabat dan Tabiin ke sejumlah wilayah. Seperti Amr bin Ash ke Mesir. Thariq bin Ziyad ke Andalusia. Okbah bin Nafi ke Afrika. Mohammad bin Qasim ke Pakistan dan India. Ini yang meyakininya bahwa sejak awal pertama Islam sudah ada ekspedisi ke Nusantara.
Menurut Buya Hamka, sudah ada Sahabat Rasulullah saw yang menginjakan kaki di Nusantara. Apa lagi para Tabiin. Hanya saja mereka hanya singgah, lalu kembali lagi. Tidak ada diantara mereka yang wafat di Nusantara. Andai ada, niscaya telah menjadi pusat ziarah yang ramai.
Sumber:
1.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Alwi_bin_Thahir_al-Haddad
2. Dari Perbendaharaan Lama karya Buya Hamka
0 komentar: