Mimpi Syeikh Hasan Asy-Syadzali Saat Mesir Dikepung Raja Louis IX (2)
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Syeikh Hasan Asy-Syadzali melanjutkan, "Di pintu tenda, aku bertemu dengan sekelompok ulama dan orang sholeh jumlahnya 70 orang. Diantara yang ku kenal adalah Syeikh Izzuddin Abdussalam juga beberapa orang yang lainnya.
Dan ketika aku hendak maju menemui Rasulullah saw, aku memastikan diriku rendah dan berbudi bersama syeikh Izzuddin Abdussalam. Aku berkata, "Tidak layak bagi kita untuk maju sebelum yang paling alimnya umat pada zaman ini maju." Setelah beliau maju dan seluruh hadirin juga maju, Rasulullah saw memberi petunjuk kepada mereka ke arah kanan dan kiri untuk duduk dan maju.
Aku pun menangis karena gembira sekaligus khawatir. Aku gembira karena kedekatanku pada Rasulullah saw melalui jalur pertalian nasab. Aku juga gelisah karena urusan kaum muslimin dan peperangan. Hal itulah yang menjadi permohonanku pada baginda Rasulullah saw. Beliau pun mengulurkan tangannya dan memegang tanganku lantas berucap,
"Jangan khawatir atas segala kekhawatiran sebab peperangan, kamu harus menasihati pemimpin umat yaitu Sultan. Jika mereka semua dipimpin oleh orang zalim, apa apa yang akan terjadi? Rasulullah saw pun menggenggam jari-jari tangannya seakan-akan beliau memperlambat masa. Jika yang memimpin mereka orang bertakwa, maka Allahlah perawat orang yang bertakwa." Rasulullah saw pun merenggangkan kedua genggaman tangannya.
Sedangkan kaum Muslimin, cukuplah bagimu Allah dan Rasul-Nya sebagai penolong. Beserta seluruh kaum mukminin Rasulullah saw pun bersabda dengan mengutip ayat Al-Qur'an, "Barangsiapa yang membela Allah, Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman maka panji Allah-lah yang akan menang (Al-Ma'idah : 5)
Ada pun bagi Sultan, "tangan" Allah akan selalu terbuka baginya dalam bentuk rahmat selama dia mengayomi masyarakat dan menasihati kaum mukminin untuk beribadah kepada Allah. Maka nasehatilah dia. Tulislah surat untuknya. Katakanlah dengan jelas bahwa orang zalim itu musuh Allah,
"Maka bersabarlah engkau Muhammad, sungguh janji Allah itu benar dan jangan sekali-kali sampai orang yang tidak meyakini kebenaran ayat-ayat Allah itu menggelisahkan engkau." Ar Rum: 60)
Maka aku pun berkata, "Allah pasti akan menolong kami. Demi Tuhannya Kabah." Syeikh Hasan Asy-Syadzali pun terbangun. Lalu apa yang terjadi di hari itu?
(Bersambung)
0 komentar: