Belanda, Tak Pernah Totalitas Menjajah Nusantara?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Indonesia dijajah selama 350 tahun, benarkah? Wilayah Nusantara sangat luas menyebar. Apakah Belanda mampu menaklukkannya secara serentak? Setiap daerah terdapat kesultanan, apakah mereka berdiam diri? Padahal ruh jihad dan perang sabil terus bergelora di hati setiap anak bangsa. Bisa jadi Belanda hanya bisa menguasai perkotaan saja tetapi belum mampu menembus pedesaan yang terpencil.
Kesultanan Mataram terpecah menjadi dua karena kekalahannya dengan Belanda, yaitu Surakarta dan Jogyakarta, dengan perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Apakah dianggap sudah terjajah? Buktinya para keturunan sultan, bangsawan dan rakyat mampu mengobarkan perang Jawa selama 5 tahun 1825-1830. Ini bertanda bahwa Belanda belum mampu mengontrol Jawa secara keseluruhan.
Batavia berdiri pada 12 Maret 1619 setelah kesultanan Banten yang dipimpin oleh Sultan Ageng Tritayasa dikalahkan. Namun pada tahun 1888, rakyat Banten melakukan perlawanan kepada Belanda. Para pemimpinnya adalah jebolan Haji dari Mekkah yang dididik langsung oleh Syeikh Nawawi Al Bantani di Mekkah. Syeikh Yusuf Al Makasari terus mengobarkan semangat kemerdekaan dari pengasingannya dengan menemui jamaah haji dari Nusantara. Syekh Yusuf merupakan mufti kesultanan Banten. Budak terjajah sebenarnya tidak pernah ada.
Bagaimana dengan Bali-Lombok? Belanda baru bisa memenangkan pertempuran di tahun 1894. Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Riau baru dikuasai setelah Belanda memenangkan perang Padri 1803-1838. Belanda baru bisa mengalahkan kesultanan Aceh pada tahun 1904. Namun perlawanan rakyat Aceh secara sporadis terus bergema hingga tahun 1942.
Di Kalimantan Selatan dan Tengah, Kesultanan Banjar terus melakukan perlawanan yang luar biasa. Pangeran Antasari menjadi salah satu pemimpin perlawanan. Peperangan ini disebut Perang Banjar yang berlangsung dari 1859-1905. Kesultanan yang paling terakhir dikuasai Belanda adalah Kesultanan Jambi. Kesultanan Jambi melawan Belanda dipimpin oleh Sultan Thaha Syaifuddin yang mengobarkan perang Raja Batu yang berakhir 1925. Menurut ahli sejarah, Jambi merupakan daerah yang paling pendek dijajah Belanda.
Darimana mengukur lamanya penjajahan Belanda di Indonesia? Mungkin 350 tahun dihitung sejak kedatangan Belanda ke Sunda Kelapa atau berdirinya Batavia pada 12 Maret 1619 sebagai kantor VOC? Bila dihitung perlawanan kesultanan Islam terakhir di Indonesia yaitu Kesultanan Jambi, maka totalitas penguasaan Belanda terhadap Nusantara pada tahun 1925. Bila dihitung hengkangnya Belanda pada tahun 1942 oleh Jepang. Berarti penjajahan Belanda terhadap Nusantara hanya 17 tahun saja?
Seorang ustadz menyebut bahwa Nusantara sangat unik. Suku Indian habis di Amerika. Suku Aborigin habis di Australia. Di sejumlah negara di benua Afrika terjadi perbudakan dan peralihan agama secara massif. Bahasa resminya pun ada yang berubah. Namun di Nusantara tidak ada perubahan sedikitpun. Inilah modal besar untuk maju.
Walapun kesulitannya kalah pada 1904, hanya Aceh yang rakyatnya terus melakukan perlawanan hingga hengkangnya Belanda dari Nusantara karena kalah oleh Jepang. Atau jadi Belanda belum totalitas menjajah Nusantara?
0 komentar: