Kisah, Energi Kecemerlangan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Pemuka kafir Quraisy ingin menguji Rasulullah saw, apakah benar seorang Rasul? Mereka pun berdiskusi. Hasilnya, tanyakan kepada Ahlul Kitab untuk mengetahui apakah Muhammad memang Rasul? Utusan mereka pun berangkat ke Yastrib, karena orang Yahudi banyak yang menunggu kehadiran Nabi terakhir di kota tersebut.
Orang-orang Yahudi dan Nasrani memang sedang menunggu kehadiran Nabi terakhir, seperti yang tertulis dalam Taurat dan Injil. Berdasarkan pengetahuan mereka, Nabi terakhir akan datang ke Yastrib. Seperti kisah perjalanan Salman Al Farizi, yang mencari kebenaran di Majusi, Yahudi dan Nasrani. Pemuka kafir Quraisy bertemu dengan pemuka Yahudi. Bagaimana menguji kebenaran Nabi terakhir?
Pemuka Yahudi memberikan kunci untuk mengujinya. Berupa apa? Ujilah dengan tiga kisah. Kisah itu tersembunyi. Jarang ada yang mengetahui. Kisah seorang raja yang mengelilingi dunia. Kisah orang yang bersembunyi di goa. Kisah hari larangan. Tanyakan kisah tersebut ke Muhammad. Bila mengetahui ketiga kisah tersebut maka Muhammad memang seorang Nabi dan Rasul.
Mengetahui kisah dan peristiwa masa lalu adalah bagian dari kemukjizatan Rasulullah saw. Berarti, mempelajari dan memahami kisah sejarah masa lalu akan mampu membangun dan memberikan energi kecemerlangan pada seseorang. Tak harus mengalami. Tak harus jatuh terlebih dahulu pada kesalahan dan kegagalan, baru menuai kesuksesan. Tak harus menderita dulu, baru menggapai kebahagiaan. Inilah energi kecemerlangannya. Tak pernah mengalami, tapi sudah tahu solusinya.
Ketika Rasulullah saw dalam kondisi terpuruk, lemah dan tak berdaya. Allah menghibur dan membangkitkan semangatnya dengan beragam kisah. Kisah menjadi cara tercepat mengembalikan dan memulihkan energi jiwa. Tak perlu banyak nasihat dan wejangan. Cukup membaca kisah yang mengasyikkan dan menghibur saja. Kisah tak pernah menggurui dan menghakimi karena hanya liku-liku sebuah perjalanan saja. Kisah memiliki banyak persepsi. Kisah memberikan banyak alternatif pemikiran sesuai cara pandang yang mendengarkannya.
Para Wali Sanga memberikan penyadaran melalui gelar pertunjukan pewayangan. Beragam kisah diangkat. Beragama peristiwa disajikan. Ketika pulang, para penonton pulang dengan beragam persepsi pemikirannya sendiri. Masyarakat berubah bukan karena doktrin dan dogma, tetapi hasil tafakur dan itibar dari beragam kisah yang disajikan oleh para Wali. Mana yang lebih menghujam di jiwa?
Pemaparan kisah lebih membuka hati. Para pembicara hebat adalah mereka yang mampu menyajikan telling story yang menarik. Kekuatan Imam Ibnu Jauzi yang bisa memukau puluh ribu pendengar karena kekuatan kisahnya. Buku terlaris, umumnya berisi kisah bukan dogma dan doktrin. Seni pertunjukan selalu memukau dan mempengaruhi tanpa disadari. Itulah kekuatan kisah. Kisah memang sebuah kemukjizatan yang bisa merubah pemikiran tanpa disadarinya.
0 komentar: