Jendral Perang Dunia Kagum Dengan Pasukan Muslimin
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Bosnia Herzegovina mampu mengalahkan pasukan Yugoslavia. Padahal Bosnia baru merdeka, sedangkan Yugoslavia salah satu negara yang memiliki pasukan tempur yang hebat di Eropa Timur saat itu. Saat itu Yugoslavia melakukan pembantaian terhadap muslim Bosnia. Ini terjadi antara 1992-1995.
Uni Soviet negara adi daya harus hengkang dari Afghanistan. Pasukannya terkuat. Peralatannya paling canggih. Yang bisa menyamai kekuatannya hanya Amerika Serikat. Akhirnya, tersingkir oleh sebuah negara yang miskin.
Amerika Serikat pun harus tersingkir dari Afganistan setelah melakukan penyerbuan yang membabi buta atas nama perang terhadap terorisme karena tragedi 11 September 2001. 20 tahun terjun ke perang Afghanistan akhirnya tertunduk malu. Dua adi daya dunia takluk di pasukan muslimin. Apa rahasianya?
Saat terjadi perang Arab-Israel 1948. Seorang Jendral Perang Inggris yang membela Israel melakukan gencatan senjata dengan relawan Mesir yang berjuang membebaskan Palestina. Terjadi pertukaran korban perang di antara mereka. Saat itu relawan Arab di pimpinan oleh Yusuf Thal"at.
Saat korban dari relawan Mesir diperiksa oleh Jendral Perang Inggris. Sang Jendral berkata, "Seandainya saya memiliki 3.000 orang dari mereka, niscaya saya dapat menaklukkan dunia." Apa sebabnya?
Hasil pemeriksaan menunjukan pasukan muslimin mati dengan bekas tembakan dibagian dada depan bukan punggung belakang. Ini menunjukkan keberanian yang luar biasa.
Saat terjadi Perang Korea 1950. Pasukan Turki menjadi bagi pasukan perdamaian. Inilah cikal bakal masukannya Islam ke Korea. Dalam perang ini Jendral Mc Arthur menyatakan kekagumannya pada mereka. Apa penyebabnya?
Pasukan muslim dari Turki, tidak tergila-gila pada perempuan malam yang disediakan untuk mereka. Saat Istirahat yang terdengar hanya ayat-ayat Al-Qur'an, bukan tarian gila. Di tempat tidur mereka hanya sajadah dan tasbih, bukan bugilnya foto Marylin Monroe. Sehabis perang, peninggalannya berupa masjid dari kayu yang lengkap dengan menaranya.
Sumber:
1. Mereka Yang Telah Pergi, Abdullah Al-Aqli, Al-Itishom 2010
2. Dari Hati Ke Hati, Buya Hamka, GIP 2016
0 komentar: