Islam, Pembangun Peradaban
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Gunung tak sanggup mengemban amanah. Manusia justru berebutan dengan cara curang dan zalim?
Kezaliman dan pertumpahan darah. Itulah yang terjadi bila manusia mengemban amanah di muka bumi. Malaikat pun mempertanyakan hal ini.
Bila manusia mengemban amanah dengan potensi dan akalnya sendiri yang terjadi hanya pertumpahan darah dan kezaliman saja.
Mari buka sejarah sebelum diutusnya Rasulullah saw. Apa yang terjadi di Romawi, Persia, India dan China?
Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan pernah menciptakan keadilan dan kemakmuran. Yang ada hanya ketimpangan, kezaliman dan perbudakan.
Fir'aun mengandalkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Apa hasil dari peradabannya? Ketimpangan, kezaliman dan perbudakan.
Dalam catatan sejarah, keadilan dan kemakmuran tumbuh subur saat Islam menjadi pegangan kehidupan.
Di era Nabi Sulaiman, Daud, Rasulullah saw dan Khalifatur Rasyidin, disinilah era keadilan dan kemakmuran.
Hanya kitab suci dan sunah Rasulullah saw yang bisa menghidupkan fitrah, membuka hati dan kesadaran manusia.
Hanya kitab suci dan Sunah Rasulullah saw yang bisa membuka penglihatan, pendengaran, perasaan dan jiwa manusia.
Revolusi kemanusian
tidak bisa dengan akal, ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi dengan agama.
Akal, ilmu pengetahuan dan teknologi hanya bisa menciptakan saran dan prasarana saja. Tetapi tak bisa mengarahkan kehidupan manusia.
Akal, ilmu pengetahuan dan teknologi hanya bisa menciptakan kemudahan hidup tetapi tak bisa membangun peradaban.
Akal, ilmu pengetahuan dan teknologi tak bisa menyentuh dan membersihkan jiwa. Tak bisa membangun dan mendidik jiwa.
Malaikat sangat paham kerusakan di bumi bila manusia mengelola bumi dengan akal dan potensinya.
Allah menurunkan kitab suci dan para Nabi sebagai bimbingan bagi manusia dalam mengelola bumi.
Kitab suci dan diutusnya para Nabi. Itulah jawaban atas kekhawatiran malaikat atas kerusakan di bumi oleh manusia.
0 komentar: