Dasar Alamiah Ilmu Kedokteran
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Allah menggugah manusia, "Perhatikan dirimu." Inilah yang mendorong Ibnu Sina memperhatikan raganya. Memperhatikan apa yang dirasakan tubuh dalam kondisi tertentu, lalu bagaimana tubuh merespon? Ilmu Kedokteran pada dasarnya hanya membongkar bagaimana hukum Allah pada tubuh manusia.
Tubuh itu berbicara dan berkomunikasi. Tubuh itu dapat berdialog dengan jelas dan terbuka. Dengan nyeri, lemes, demam, berkeringat dingin, bau, gatal, mual, benjolan dan beragam caranya lagi. Inilah yang ditangkap oleh mereka yang memperhatikan raganya. Inilah hukum alam yang Allah tanamkan pada tubuh manusia.
Tubuh itu memiliki imunitas. Tubuh itu merespon semua hal yang dapat membahayakan dirinya. Cara merespon tubuh inilah yang diteliti. Tubuh butuh support apa agar imunitas dan kondisinya lebih baik. Tak butuh kecerdasan luar biasa untuk menjadi dokter, hanya kemauan untuk meneliti dirinya sendiri.
Socrates berkata, "Aku yang membungkus, tetapi Allah yang menyembuhkan." Tak ada dokter yang bisa menyembuhkan pasiennya. Yang ada hanya para dokter berikhtiar berdasarkan hukum-hukum alam yang telah dibongkar oleh Allah kepada manusia. Masih banyak yang belum diketahui oleh manusia.
Ilmu kedokteran jangan disibukkan dengan yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia. Fokuslah pada ruang yang sudah hamparakan Allah untuk bisa dilakukan. Seluruh penyakit ada obatnya, kecuali tua. Ini prinsip terpenting dalam mengobati dan meneliti berbagai ilmu pengobatan dan farmasi.
Inti ilmu kedokteran adalah menyeimbangkan kondisi tubuh. Lawan panas dengan dingin. Lawan dingin dengan panas Ilmu Kedokteran memperhatikan respon tubuh dalam melindungi dirinya, lalu ditambahkan kekuatannya dengan gerak, nutrisi, dan perlakuan lainnya.
Ilmu Kedokteran akan terus berkembang walaupun telah diteliti oleh milyaran manusia. Karena tubuh manusia hingga kapan pun akan tetap misteri. Bila digali, air lautan menjadi tinta pun tidak akan sanggup mengurai dan membongkar rahasianya.
0 komentar: