Bodoh Sejarah, Buntu Solusi
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Suatu hari Umar Bin Abdul Aziz ditanya tentang berbagai perbedaan pendapat di kalangan Sahabat. Umar bin abdul aziz menjawab bahwa dengannya umat memiliki beragam perspektif dalam menyelesaikan sebuah masalah. Para Sahabat ra adalah bintang-bintang di langit saat kegelapan malam menerpa.
Andaikan Abu Ubaidah bin Jarah tidak menolak rencana pengeluaran dirinya dari Syam oleh Umar Bin Khatab, apakah umat mengetahui bagaimana menghadapi situasi dalam kepungan wabah? Andai Umar Bin Khatab tidak membuat kebijakan me- lock down Syam, apakah umat mengetahui bagaimana cara melokalisir wabah?
Umar bin Khatab mengangkat Abu Ubaidah bin Jarah sebagai panglima tertinggi karena karakter penakluk Syam adalah Abu Ubaidah sesuai sabda Rasulullah saw. Andai Umar Bin Khatab tidak mengalihkan posisi panglima dari Abu Ubaidah bin Jarah ke Khalid Bin Walid, apakah umat memiliki referensi bahwa setiap wilayah memiliki karakter panglima yang berbeda.
Dengan pengalihan Abu Ubaidah bin Jarah ke Khalid Bin Walid, umat memiliki referensi bagaimana Khalid Bin Walid tetap bahu membahu bersama panglima dalam menyelesaikan persoalan di pertempuran. Khalid Bin Walid berjuang bukan karena Umar Bin Khatab tetapi karena tanggungjawab dakwah.
Andai tidak terjadi perbedaan pendapat antara Ali - Siti Aisyah - Muawiyah, apakah umat memiliki referensi dalam menyelesaikan persoalan internal? Andai tidak terjadi perbedaan pendapat antara Hasan bin Ali - Muawiyah, apakah umat memiliki referensi dalam melakukan rekonsiliasi nasional untuk kepentingan dakwah?
Kebodohan terbesar kita adalah kebodohan terhadap sejarahnya, sehingga bodoh pula dalam menyelesaikan semua persoalan. Padahal generasi terbaik umat ini sudah mencontohkan solusinya secara komprehensif dan tuntas.
0 komentar: