Biografi, Duplikasi Kebrilianan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Membaca biografi itu cara menduplikasi diri terhadap tokoh tertentu. Membaca biografi itulah cara merevolusi diri yang paling mudah. Hanya baca, amati dan tiru. Menyibukkan diri dengan biografi, menyibukkan diri berinteraksi dengan orang hebat dalam sejarah.
Berkomunikasi dengan mereka yang telah wafat. Berinteraksi dengan mereka yang telah wafat salah satunya dengan membaca biografinya. Menjaga dan mengembangkan pemikiran, hati, jiwa dan akhlak salah satunya dengan membaca biografi. Bila energi diri sedang melemah, maka ku penuhi hari-hari dengan membaca biografi.
Dianugerahi satu cipratan ilmu mereka. Dianugerahi satu cipratan pemikiran dan mindset mereka sudah sesuatu yang luar biasa. Dianugerahi satu cipratan cinta mereka sudah sesuatu yang luar biasa pula. Seolah-olah selalu berkumpul riung bersama. Membaca biografi mereka seolah-olah saya sedang duduk membersamai mereka.
Jiwa-jiwa terpaut. Hati-hati terpaut. Pemikiran terpaut. Kebiasaan rutinitas terpaut. Ilmu dan akhlak terpaut. Itulah inti dari membaca biografi. Andai tak bisa meraih apa pun dari membaca biografi mereka, minimal waktu-waktu telah disibukkan bersama mereka. Minimal hari-hari telah kumpul riung bersama. Minimal muncul cinta dan kerinduan bersama mereka.
Dari membaca biografi mereka, semoga tumbuh cinta kepada mereka. Tumbuh ingin berjumpa dengan mereka. Tumbuh ingin berbicara langsung dengan mereka di akhirat nanti. Semoga dengan rasa cinta ini, mereka mengingat ku. Lalu memohon kepada Allah untuk dikumpulkan bersama.
Hari ini ku baru bisa mengumpulkan beragam biografi mereka. Hari ini ku baru bisa membaca biografi mereka. Namun itulah hari-hari istimewa dalam kehidupanku. Itulah hari-hari pemulihan jiwa dan pemikiran di saat terserang virus kelemahan dan kemalasan.
0 komentar: