Mengenal Angka dan Operasi Matematika dalam Al-Qur'an
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Operasi matematika dalam Al-Qur'an. Mengapa Allah menjelaskan dakwah Nabi Nuh 1.000 tahun kurang 50 tahun. Tidak langsung 950 tahun saja?
Mengapa Allah menjelaskan tidurnya Ashabul Kahfi, 300 tahun tambah 9 tahun. Mengapa tidak langsung 309 tahun saja?
Pahala dari Allah dijelaskan dengan satu biji, tumbuh 7 tangkai, satu tangkai 100 biji? Mengapa tidak langsung 700 biji?
Mengapa Allah menjelaskan pahala dimulai dari angka satu? Lalu ke 7, lalu ke 100? Mengapa bukan angka lain?
Mengapa Allah mengkaitkan angka 7 dengan lapisan bumi dan langit?
Mengapa Allah menyebutkan satu hari di akhirat sama dengan 1.000 tahun di dunia? Ini perbandingan dua dimensi waktu. Mengapa yang dibandingkan waktu?
Mengapa angka 6 dikaitkan dengan lamanya penciptaan langit dan bumi?
Jumlah Ashabul Kahfi, 3 orang, ke-4nya anjing. 5 orang, ke-6nya anjing. 7 orang, ke-8nya anjing.
Mengapa angka dua sering dikaitan dengan kisah-kisah yang berkaitan dengan kebun? Dan datang kepada Allah dengan berdua-dua atau sendiri.
Dalam pernikahan, mengapa dimulai dari angka 4, 3, 2, 1? Semua deret angka yang semakin kecil.
Allah menyebutkan bilangan tak terhingga tanpa batas, saat berbicara pahala, rahmat dan rezeki-Nya.
Angka 19 disebutkan sebagai jumlah penjaga di neraka Saqar. Untuk menguji orang-orang kafir.
Mengapa Rasulullah saw menyebutkan Asmaulhusna dengan kalimat 100 di kurang 1? Mengapa tidak langsung ke 99?
Mengapa dalam Al-Qur'an dan Hadist tidak ada angka 9 yang berdiri sendiri? Yang ada angka 19 atau 99? 9 adalah akhir dari angka.
Angka pecahan dijelaskan Al-Qur'an dalam warisan, setengah (1/2), seperempat (1/4), seperdelapan (1/8), dua per tiga (2/3), sepertiga (1/3), dan seperenam (1/6).
Operasi "Pembagian" Matematika dijelaskan saat Allah mendistribusikan karunia-Nya kepada manusia.
Angka nol (0) dan 1 (satu) beriringan disebutkan. Asalnya dari kalimat Tauhid. Apa maknanya?
0 komentar: