Di Langit Sebab Rezeki
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Al-Qur'an memuat firman yang berbunyi bahwa di langit terdapat sebab rezeki. Mengapa langit bukan bumi? Air hujan menghidupkan tumbuhan juga buah-buahan. Dari mana air, langit atau bumi? Bumi hanya menampung cadangan air. Andai tidak ada hujan, bisakah manusia hidup dengan persediaan air di bumi? Ternyata tak bisa.
Bisakah teknologi manusia merancang agar hujan pasti turun? Ternyata tak bisa. Itu pun hanya merangsang agar awan berkumpul saja. Setelah itu apakah pasti hujan? Dalam Al-Qur'an hanya Allah yang mengetahui dimana hujan akan turun. Inilah salah satu rahasia yang hanya Allah sendiri yang tahu.
Namun Allah memberikan hak istimewa kepada umat Islam untuk menurunkan air hujan. Caranya, tidak dengan ilmu dan teknologi. Hanya cukup shalat Istisqa, berdoa dan membuang kekikiran. Perbanyaklah beristighfar. Cara sederhana yang melampaui teknologi yang tercanggih.
Apa sumber pupuk terbaik? Bukan dari pupuk racikan manusia. Bukan pula unsur kotoran hewan dan dedaunan. Yang terbaik dari air hujan. Air yang di bumi tak sebaik air hujan. Bisa jadi seluruh nutrisi yang dibutuhkan manusia yang terdapat di dedaunan, buah-buahan dan hewan, berasal dari air hujan yang mengendap di tanah, lalu oleh tanaman disimpan ke daun dan buah. Bila dimakan oleh hewan, maka akan tersimpan di dagingnya.
Bagaimana bumi meraih energi? Dari sinar panasnya matahari. Panas matahari disimpan oleh tumbuhan, air, tanah, batu dan berbagai benda yang ada permukaan bumi. Panas ini diserap untuk menggerakkan yang ada di bumi. Angin pun bergerak karena adanya panas matahari.
Ada buah-buahan yang hanya ada di musim kemarau. Saat kekeringan, tumbuhan justru mengeluarkan simpanan air yang menyegarkan melalui buah-buahan. Perhatikan di daerah yang kering, justru menghasilkan buah-buahan yang mengandung air yang cukup banyak.
Langit seperti atap. Bagaimana bila fungsi atap rumah? Penuh hiasan dan menjaga dari berbagai benda yang akan menimpa penghuninya. Al-Qur'an itu luar biasa. Menjelaskan fungsi berbagai hal yang ada di alam semesta dengan analogi yang sangat paling sederhana untuk dipahami oleh yang paling awam sekalipun.
0 komentar: