basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Kisah Thalut, Perpecahan Internal Penguasa dan Pasukan Bani Israil dalam Pertempuran  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bila membaca ke...


Kisah Thalut, Perpecahan Internal Penguasa dan Pasukan Bani Israil dalam Pertempuran 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bila membaca keterpaduan kaum Bani Israil dalam Al-Qur'an, kapankah mereka dalam titik soliditas tertinggi? Hanya dalam periode Daud dan Sulaiman saja.  Sebelum dan sesudah era ini, mereka terpecah belah.

Di era Nabi Musa dan Harun, Bani Israil terpecah di kalangan masyarakatnya. Sedangkan Nabi Musa dan Harun, sebagai pemimpinnya, sangat solid.

Di era Thalut, terjadi perpecahan di kalangan pemimpinnya, dimana para petinggi Bani Israil menentang kebijakan Nabinya yang mengangkat Thalut sebagai raja. Sebelum berperang saja sudah terpecah.

Saat pertempuran, terjadi perpecahan yang luar biasa, dimana sebagian besar pasukannya mengundurkan diri. Hanya sedikit yang mau bertempur melawan Jalut. Apakah fenomena ini bersifat sementara?

Pasca Nabi Sulaiman, terjadi pertempuran antara sesama Bani Israil. Yaitu, antara kerajaan Yehuda dan Samaria. Keduanya lenyap oleh Nebukadnezar dari Babilonia.

Sekarang, Mantan ketua Mahkamah Agung Aharon Barak mengkhawatirkan, Netanyahu tengah mendorong Israel menuju perang sipil. Komentar itu menyusul unjuk rasa besar-besaran atas tindakan terbaru pemerintah, termasuk upaya memecat ketua badan keamanan Shin Bet dan melanjutkan serangan ke Gaza.

Berbicara kepada situs berita Ynet tentang tindakan Netanyahu, Barak mengatakan bahwa “masalah utama saat ini adalah masyarakat Israel berada di lini kedelapan,” Merujuk pada perjuangan Israel melawan proksi Iran di tujuh front. “Dan itulah perpecahan yang parah antara Israel dan mereka sendiri,” katanya. 

“Keretakan ini semakin parah dan pada akhirnya, saya khawatir, akan seperti kereta api yang keluar jalur dan terjun ke jurang yang menyebabkan perang saudara,” ujarnya. “Kita harus mencegah tirani mayoritas,” katanya.

Menyerang Gaza Kembali, Hamas Diam, Penjajah Zionis Israel Gigit Jari Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penjajah Zionis Israel terus me...

Menyerang Gaza Kembali, Hamas Diam, Penjajah Zionis Israel Gigit Jari

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penjajah Zionis Israel terus menerus melakukan serangan udara ke Gaza. Korban sipil dari anak-anak dan perempuan terus berjatuhan. Untuk apa serangan ini semua? Mari melihat gerakan cepat Netanyahu.

Pasca serangan, dia dibebaskan sementara dari persidangan kasus korupsinya karena alasan perang. Dengan cepat pula, mengangkat kembali politikus sayap kanan Itamar Ben Gvir sebagai menteri keamanan nasional, yang sebelumnya mengundurkan diri, walaupun ditolak oleh Kejaksaan Agung. 

Secara politik, kedudukan Netanyahu menjadi kuat kembali karena bertambahnya dukungan kembali dari sayap kanan dengan bergabungnya Ben Gvir. Inikah tujuan sebenarnya dari serangan ke Gaza? 

Hingga saat ini, Hamas dan Perlawanan Palestina lainnya, tidak juga memberikan respon berupa serangan. Hamas meminta agar mediator dan penjamin gencatan senjata untuk memaksa Penjajah Zionis Israel menaati gencatan senjata yang telah disepakati.

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada kantor berita Saudi Asharq News bahwa kelompok teror itu tidak mencari perundingan gencatan senjata baru, dan berpendapat bahwa Israel seharusnya mematuhi perjanjian-perjanjian sebelumnya.

"Gerakan ini tidak menutup pintu negosiasi, tetapi tidak perlu ada perjanjian baru mengingat perjanjian yang sudah ada dan telah ditandatangani semua pihak," katanya. Pejabat itu memperingatkan bahwa serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza akan mengakibatkan "terbunuhnya banyak sandera Israel."  Bukankah gencatan senjata sebelumnya dirancang oleh Amerika sendiri?

Para analis menilai, Amerika dan Penjajah Zionis Israel berusaha menekan Hamas melalui pelarangan total bantuan kemanusiaan, mematikan listrik dan aliran air. Saat tak juga tunduk, maka dilakukan serangan udara. Agresi militer telah digunakan untuk menekan Hamas.

Apakah serangan udara ini akan dilanjutkan dengan serangan darat? Bisa saja terjadi. 

Namun, pejabat IDF telah menjelaskan dengan jelas kepada pimpinan politik Penjajah Zionis Israel bahwa karena kelelahan dan tekanan ekonomi, jumlah anggota cadangan telah turun secara signifikan dibandingkan dengan bulan-bulan awal perang, sekarang rata-rata 60-80%—faktor yang harus dipertimbangkan dalam setiap tahap eskalasi.

Menyerang  Gaza, Penjajah Zionis Israel Melanggar Gencatan Senjata  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Bantuan kemanusiaan ke Gaza dihe...

Menyerang  Gaza, Penjajah Zionis Israel Melanggar Gencatan Senjata 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Bantuan kemanusiaan ke Gaza dihentikan total. Amerika dan Inggris menyerang ke Yaman. Lalu, penjajah Zionis Israel pun melakukan serangan udara brutal ke Gaza dan jauh lebih besar dari sebelumnya. Mereka mengatakan serangan ini setelah berkonfirmasi dengan Amerika.

Hampir 500 warga Gaza syahid seketika. Artinya, Penjajah Zionis Israel telah melanggar gencatan senjata. Penghancuran total Gaza menjadi targetnya. Agar rakyat Palestina mengkosongkan Gaza. 

Dari sisi diplomasi, serangan ini merupakan penghianatan Amerika sebagai mediator dan penjamin genjatan senjata. Mengapa justru mendukung penjajah Zionis Israel? Berarti, tidak ada lagi yang bisa diandalkan dalam proses gencatan senjata.

Bila penjajah Zionis Israel tidak berhasil mengusir rakyat Gaza dan menghentikan perlawanan rakyat Palestina, apalagi sampai terdesak lagi, maka serangan ini membuatnya semakin terkucil dan terisolasi. Sebab dalam diplomasi, pihak yang melanggar akan berada posisi yang paling lemah.

Hingga saat ini, perlawanan Palestina belum berreaksi terhadap serangan udara penjajah Zionis Israel. Tak ada satu pun rudal yang diarahkan ke wilayah pendudukan. 

Apakah sengaja didiamkan? Sambil terus menuntut Amerika, Qatar dan Mesir untuk mewujudkan komitmennya sebagai mediator dan penjamin?

Apakah sengaja didiamkan? Agar masyarakat internasional yang bereaksi dan menentang serangan ini? Makar Allah swt lebih baik dari segala kelicikan penjajah Zionis Israel, Amerika dan Inggris.

Seperti kisah pengangkatan Nabi Isa ke langit. Bani Israil mengepung Nabi Isa dan bermaksud membunuhnya. Ternyata, Nabi Isa diangkat ke langit. Yang disalib, justru pihak yang berkhianat kepada Nabi Isa.

Ternyata, penjajah Zionis Israel tidak hanya menyerang Gaza, tetapi terus massif di Tepi Barat, menyerang Lebanon dan juga Suriah. Apa yang diinginkannya? Bukankah akan semakin terkuras dan lemah dengan berperang?

Logika Yahudi di Era Nabi Musa dan Zionis Israel  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apakah Yahudi bangsa yang cerdas? Allah swt memberi...

Logika Yahudi di Era Nabi Musa dan Zionis Israel 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apakah Yahudi bangsa yang cerdas? Allah swt memberi makanan dan minuman dari surga, Manna dan Salwa, secara gratis. Tetapi, mereka meminta makanan yang dijual di pasar-pasar dengan membayar.

Diperintahkan untuk memasuki Palestina tanpa perlu berperang, tetapi mereka justru menolaknya. Lebih memilih terlunta-lunta di Sinai. Setelah beberapa generasi kenabian, mereka justru memilih perang untuk memasukinya.

Menanggalkan Allah swt sebagai Illah, tetapi justru mengambil patung anak sapi sebagai yang disembah. 

Memecahkan teka teki pembunuhan hanya dengan menyembelih sapi, tetapi justru meminta penjelasan karakter sapinya sehingga hampir tak bisa mendapat sapi tersebut.

Itulah gambaran tertutupnya seluruh pintu kecerdasannya. Apakah hanya berlaku di masa lalu saja?

Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka. Pada penglihatan mereka ada penutup, dan bagi mereka azab yang sangat berat.
(Al-Baqarah [2]:7)

Agar hidup damai di Palestina, penjajah Zionis Israel sebenarnya hanya tinggal mematuhi perjanjian Oslo yang sudah ditandatangani di era Yitzhak Rabin dan Yaser Arafat. Setelah itu bisa hidup dengan konsep solusi dua negara yang diakui oleh dunia internasional. Bukankah mereka telah mendapatkan tanah 70%?

Sekarang, untuk mendapatkan  sandera, sebenarnya hanya tinggal mematuhi proses gencatan senjata saja. Namun, penjajah Zionis Israel justru melanjutkan agresinya kembali.

Untuk menjamin wilayah pendudukannya, cukup mematuhi perjanjian perbatasan saja. Namun, mereka justru menyerang Lebanon dan Suriah juga. Termasuk Yaman dengan bantuan Amerika dan Inggris.

Berapa puluh kuadran triliun telah dihabiskan oleh penjajah Zionis Israel untuk membangun infrastruktur militernya? Apakah dijamin kemenangan militer dan politiknya? Allah swt telah menegaskan hasilnya.

Sungguh, telah ada tanda (bukti) bagimu pada dua golongan yang bertemu (dalam pertempuran. Satu golongan berperang di jalan Allah dan (golongan) yang lain kafir yang melihat dengan mata kepala bahwa mereka (golongan muslim) dua kali lipat jumlahnya. Allah menguatkan siapa yang Dia kehendaki dengan pertolongan-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan (mata hati).
(Āli ‘Imrān [3]:13)

Agar Mendapatkan Pengajaran dari Allah swt Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kisah Nabi Adam, sebuah fakta bahwa Allah swt mengajarkan ...

Agar Mendapatkan Pengajaran dari Allah swt

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kisah Nabi Adam, sebuah fakta bahwa Allah swt mengajarkan langsung kepada Nabi Adam sebelum diangkat menjadi khalifah. Seluruh para Nabi dan Rasul pun diajarkan oleh Allah swt. Begitu juga Nabi Isa.

Dia (Allah) mengajarkan kepadanya (Isa) kitab, hikmah, Taurat, dan Injil.
(Āli ‘Imrān [3]:48)


Bagaimana cara agar mendapatkan pengajaran dari Allah swt?

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.
(Al-Fātiḥah [1]:5)

Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,
(Al-Fātiḥah [1]:6)


(Ingatlah) ketika Kami memberikan kitab (Taurat) dan furqān kepada Musa agar kamu memperoleh petunjuk.
(Al-Baqarah [2]:53)


Katakanlah (Nabi Muhammad), “Milik Allahlah timur dan barat. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk).”
(Al-Baqarah [2]:142)


Dari mana pun engkau (Nabi Muhammad) keluar, maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu ke arahnya agar tidak ada alasan bagi manusia (untuk menentangmu), kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Maka, janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku agar Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu dan agar kamu mendapat petunjuk.
(Al-Baqarah [2]:150)


(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).
(Al-Baqarah [2]:156)

Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
(Al-Baqarah [2]:157)


Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
(Al-Baqarah [2]:186)


Manusia itu (dahulunya) umat yang satu (dalam ketauhidan). (Setelah timbul perselisihan,) lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidak ada yang berselisih tentangnya, kecuali orang-orang yang telah diberi (Kitab) setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka, dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk).
(Al-Baqarah [2]:213)


Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya karena Allah telah menganugerahkan kepadanya (orang itu) kerajaan (kekuasaan), (yakni) ketika Ibrahim berkata, “Tuhankulah yang menghidupkan dan mematikan.” (Orang itu) berkata, “Aku (pun) dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Kalau begitu, sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur. Maka, terbitkanlah ia dari barat.” Akhirnya, bingunglah orang yang kufur itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
(Al-Baqarah [2]:258)


Wahai orang-orang yang beriman, jangan membatalkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia, sedangkan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu licin yang di atasnya ada debu, lalu batu itu diguyur hujan lebat sehingga tinggallah (batu) itu licin kembali. Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum kafir.
(Al-Baqarah [2]:264)


Bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(Al-Baqarah [2]:282)


Kumpulan ayat tersebut merupakan syarat agar Allah swt mengajari kita.

Nasakh Mansukh dalam Kehidupan Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Nasikh mansukh dalam konteks Al-Qur'an merujuk pada konse...

Nasakh Mansukh dalam Kehidupan Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Nasikh mansukh dalam konteks Al-Qur'an merujuk pada konsep ayat yang menghapus (nasikh) atau menggantikan (mansukh) hukum yang sebelumnya telah ditetapkan dalam ayat lain.

Apa tujuan dari Nasikh Mansukh?

Ayat yang Kami nasakh (batalkan) atau Kami jadikan (manusia) lupa padanya, pasti Kami ganti dengan yang lebih baik atau yang sebanding dengannya. Apakah engkau tidak mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?
(Al-Baqarah [2]:106)


Apakah ini hanya berlaku dalam hukum syariat? Dalam khazanah keilmuan Fiqh? Ternyata, berlaku juga dalam keseharian manusia.

Dalam surat Ad-Duha, Allah swt mengkisahkan realita ketetapan Nasikh Mansukh dalam kehidupan Rasulullah saw. Ini juga prinsip takdir bagi semua manusia.

Apa saja prinsip Nasakh Mansukh dalam takdir-Nya?

Tuhanmu (Nabi Muhammad) tidak meninggalkan dan tidak (pula) membencimu.
(Aḍ-Ḍuḥā [93]:3)

Sungguh, akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan (dunia).
(Aḍ-Ḍuḥā [93]:4)

Sungguh, kelak (di akhirat nanti) Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu sehingga engkau rida.
(Aḍ-Ḍuḥā [93]:5)


Setelah memaparkan ketiga prinsip takdir tersebut, Allah swt berkisah tentang perjalanan kehidupan Rasulullah saw, apa saja?


1. Yatimnya Rasulullah saw

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(-mu);
(Aḍ-Ḍuḥā [93]:6)

Dalam ayat ini, Allah mengingatkan nikmat yang pernah diterima Nabi Muhammad dengan mengatakan, “Bukankah engkau hai Muhammad seorang anak yatim, tidak mempunyai ayah yang bertanggung jawab atas pendidikanmu, menanggulangi kepentingan serta membimbingmu, tetapi Aku telah menjaga, melindungi, dan membimbingmu serta menjauhkanmu dari dosa-dosa perilaku orang-orang Jahiliah dan keburukan mereka, sehingga engkau memperoleh julukan ’manusia sempurna’.”

Nabi saw hidup dalam keadaan yatim karena ayahnya meninggal dunia sedangkan ia masih dalam kandungan ibunya. Ketika lahir, Allah memelihara Muhammad saw dengan cara menjadikan kakeknya, Abdul Muṭṭalib, mengasihi dan menyayanginya. 

Nabi Muhammad berada dalam asuhan dan bimbingannya sampai Abdul Muṭṭalib wafat, sedang umur Nabi ketika itu delapan tahun. Dengan meninggalnya Abdul Muṭṭalib, Nabi Muhammad menjadi tanggungan paman beliau, Abū Ṭālib, berdasarkan wasiat dari Abdul Muṭṭalib.

Abū Ṭālib telah mengerahkan semua perhatiannya untuk mengasuh Nabi saw, sehingga beliau meningkat dewasa dan diangkat menjadi rasul. Setelah Muhammad diangkat menjadi rasul, orang-orang Quraisy memusuhi dan menyakitinya, tetapi Abū Ṭālib terus membelanya dari semua ancaman orang musyrik hingga Abū Ṭālib wafat.

Dengan wafatnya Abū Ṭālib, bangsa Quraisy mendapat peluang untuk menyakiti Nabi dengan perantaraan orang-orang jahat di kalangan mereka yang menyebabkan beliau terpaksa hijrah.

Betapa hebatnya penggemblengan Allah dan asuhan-Nya terhadap Nabi Muhammad. Biasanya keyatiman seorang anak menjadi sebab kehancuran akhlaknya karena tidak ada pengasuh dan pembimbing yang bertanggung jawab. Apalagi suasana dan sikap penduduk Mekah lebih dari cukup untuk menyesatkan Nabi saw. akan tetapi, perlindungan Allah yang sangat rapi dapat mencegah beliau menemani mereka.

Dengan demikian, jadilah beliau seorang pemuda yang sangat jujur, terpercaya, tidak pernah berdusta, dan tidak pernah berlumur dengan dosa orang-orang Jahiliah.


2. Umminya Rasulullah saw

mendapatimu sebagai seorang yang tidak tahu (tentang syariat), lalu Dia memberimu petunjuk (wahyu);
(Aḍ-Ḍuḥā [93]:7)

Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan, bahwa Dia mendapatkan Nabi Muhammad dalam keadaan tidak mengerti tentang syariat dan tidak menge-tahui tentang Al-Qur’an. Kemudian Allah memberikan petunjuk kepadanya.

Hal yang sangat membingungkan Nabi Muhammad adalah apa yang dilihatnya di kalangan bangsa Arab sendiri tentang kerendahan akidah, kelemahan pertimbangan disebabkan pengaruh dugaan-dugaan yang salah, kejelekan amal perbuatan, dan keadaan mereka yang terpecah-belah dan suka bermusuhan. Mereka menuju kepada kehancuran karena memakai orang-orang asing yang leluasa bertindak di kalangan mereka yang terdiri dari bangsa Persia, Habsyi, dan Romawi.

Jalan apakah yang harus ditempuh untuk membetulkan akidah-akidah mereka, membebaskan mereka dari pengaruh adat istiadat yang buruk itu, dan cara bagaimana yang harus dijalankan untuk membangunkan mereka dari tidur yang nyenyak itu?

Umat-umat nabi lain pun tidak lebih baik keadaannya daripada umatnya. Tetapi walaupun begitu, Allah tidak membiarkan Nabi Muhammad menjalankan dakwah tanpa bantuan-Nya. Allah bahkan memberikan wahyu yang menjelaskan kepadanya jalan yang harus ditempuh dalam usaha memperbaiki keadaan kaumnya.


3. Fakirnya Rasulullah saw

dan mendapatimu sebagai seorang yang fakir, lalu Dia memberimu kecukupan?
(Aḍ-Ḍuḥā [93]:8)


Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang yang miskin. Ayahnya tidak meninggalkan pusaka baginya kecuali seekor unta betina dan seorang hamba sahaya perempuan.

Kemudian Allah memberinya harta benda berupa keuntungan yang amat besar dari memperdagangkan harta Khadijah dan ditambah pula dengan harta yang dihibahkan Khadijah kepadanya dalam perjuangan menegakkan agama Allah.

Dari keterangan-keterangan tersebut di atas, sesungguhnya Allah mengatakan kepada Nabi Muhammad bahwa Dialah yang memeliharanya dalam keadaan yatim, menghindarkannya dari kebingungan, dan menjadikannya berkecukupan. Allah tidak akan meninggalkan Nabi Muhammad selama hidupnya.


Sumber: (https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag)

Allah Maha Berkehendak Oleh: Nasrulloh Baksolahar Allah Maha Hidup dan Maha Mengurusi seluruh makhluk-Nya sesuai kehendak-Nya. T...

Allah Maha Berkehendak

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Allah Maha Hidup dan Maha Mengurusi seluruh makhluk-Nya sesuai kehendak-Nya. Tak ada yang turut campur dalam kehendak-Nya, walaupun seluruh  makhluk berdoa kepada-Nya.

Istri Ali Imran ingin memiliki anak laki-laki, namun Allah swt memberinya anak perempuan. Apakah ini buruk? 

Nabi Zakaria lemah dan tua. Istrinya pun mandul. Namun, Allah memberinya anak?

Siti Maryam mendapatkan makanan dari langit saat beribadah di Baitulmaqdis. Dia memiliki anak tanpa disentuh oleh lelaki pun.

Putranya, Nabi Isa, sudah bisa berbicara sejak dilahirkan. Memiliki mukjizat menyembuhkan penyakit sejak lahir, dan menghidupkan yang sudah mati.

Adakah manusia yang bisa dibawa ke langit? Ada sosok jahat yang tiba-tiba menyerupai Nabi Isa.

Di perang Uhud, dari kemenangan berubah menjadi kekalahan. Dari kekalahan berubah menjadi kemenangan. 

Surat Al-Imran menggambarkan Maha Berkehendak-Nya. 

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (332) Al-Qur’an (2) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (245) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (2) Kisah Para Nabi dan Rasul (498) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah Penguasa (1) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (362) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (472) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (206) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (215) Sirah Sahabat (136) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (140) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)